Apakah kau tak jarang diam hanya untuk menghindari
perdebatan dengan pasangan? Atau lebih banyak berkorban untuk kebahagiaan
pasanganmu, tanpa timbal balik yang sama? Kalau iya, bisa jadi kau terlalu
bergantung pada pasangan secara tidak sehat atau codependent. Baik kau yang
bergantung pada pasangan atau sebaliknya pasangan yang terlalu bergantung
kepada kau, hal ini sama-sama tidak sehat. Berdasarkan psikolog, hubungan
semacam ini dikarenakan seseorang merasa tidak cukup, tidak mampu, dan perlu bergantung
pada orang lain untuk merasa lengkap.
Kalau hubungan ini tidak dibereskan, konsekuensinya dalam
rentang panjang yaitu kau akan merasa kelelahan dan mulai mengesampingkan hal
lain yang sesungguhnya lebih penting untuk diperhatikan dalam suatu hubungan.
Pasanganmu juga menjadi tidak belajar hal yang sepatutnya dia sadari.
Kau tidak sepatutnya menentukan hubungan. Mungkin kau bisa
mencoba berkonsultasi dengan psikolog terutama dahulu untuk membetulinya.
Konsultasi ini bisa membantumu atau pasanganmu, untuk menggali masa lalu,
terutama sekiranya ada rasa sakit, luka, atau kemarahan yang yang belum
terselesaikan. Inilah dasar yang akan membantumu membangun hubungan yang sehat
dengan pasangan.
Lepas dari codependent akan membuatmu kembali merasa nyaman
dan percaya diri dengan keputusan-keputusanmu sendiri. Ciri-ciri lain kau telah
lepas dari kondisi ini antara lain yaitu:
·
Kau akan kembali sadar bahwa kau tidak
bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain. Hanya atas kebahagiaanmu
sendiri.
·
Kau bisa mengenali kemauan dan kebutuhanmu
sendiri, sehingga kau bisa melihat diri sendiri sebagai sosok yang mampu,
tangguh, dan pandai.
·
Kau bisa menanggapi perbuatan pasanganmu dan
orang lain dengan baik.
·
Kau tidak lagi menerima perbuatan kekerasan. Kau
dan pasanganmu sadar, berubah, dan bertumbuh untuk mengembangkan hubungan yang
sehat.
Kecuali itu untuk membantumu kembali percaya diri, coba deh
peroleh hobi yang kau lakukan sendiri, tidak berdua dengan pasangan. Juga
jangan lupa untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman, kerabat, dan
anggota keluarga lain.
Pada walhasil, betapapun kau sayang pada pasanganmu, penting
untuk tidak menggantungkan kebahagiaanmu kepadanya secara berlebihan. Ingat,
kebahagiaanmu yaitu tanggung jawabmu sendiri, bukan tanggung jawab pasanganmu.
No comments:
Post a Comment